MAULUD - Bulan Rabi’ul Awal merupakan bulan yang sangat mulia bagi
kaum muslimin. Di bulan inilah terlahir seorang yang sangat dibanggakan
dan dicintai oleh umat islam di seluruh dunia. Nabi Muhammad SAW. membawa wahyu
Allah SWT untuk menyelamatkan umatnya dari kegelapan dunia menuju ke
jalan yang terang benderang sebagai bekal untuk ke akherat nanti. Dialah
Rasulullah “Muhammad SAW”. Seorang yang sangat menyayangi umatnya
hingga di akhir hayatnyapun mengucapkan “Umatku…umatku…”. Dialah satu-satunya yang dapat memberi syafa’at kepada manusia di hari yang sangat berat itu.
Pengertian Maulid Nabi
Maulid secara terminologi berarti tempat atau waktu dilahirkannya seseorang [Boleh juga
dikatakan maulid adalah mashdar (red-asal kata) bermakna kelahiran
(al-wiladah). Ini disebut mashdar mim didalam morfologi arab. [ed]. Oleh karena itu, tempat
maulid Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wasallam adalah Makkah Mukaromah. Sedangkan waktu
maulid beliau adalah pada hari Senin bulan Rabi’ul Awwal pada tahun
Gajah tahun 53 SH (Sebelum Hijriah) yang bertepatan dengan bulan April
tahun 571 M.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan tradisi yang sudah kental
dan memasyarakat di kalangan kaum muslim. Bukan cuma di Indonesia,
tradisi yang jatuh setiap tanggal 12 Rabiul Awal dalam Hijriah itu, juga
marak diperingati oleh umat Islam berbagai dunia.
Sebagian masyarakat muslim Sunni dan Syiah di dunia merayakan Maulid Nabi. Muslim Sunni merayakannya pada tanggal 12 Rabiul Awal sedangkan muslim Syiah merayakannya pada tanggal 17 Rabiul Awal, yang juga bertepatan dengan ulang tahun Imam Syiah yang keenam, yaitu Imam Ja’far ash-Shadiq.
Maulid dirayakan pada banyak negara dengan penduduk mayoritas Muslim di dunia, serta di negara-negara lain di mana masyarakat Muslim banyak membentuk komunitas, contohnya antara lain di India, Britania, dan Kanada. Arab Saudi adalah satu-satunya negara dengan penduduk mayoritas Muslim yang tidak menjadikan Maulid sebagai hari libur resmi. Partisipasi dalam ritual perayaan hari besar Islam ini umumnya dipandang sebagai ekspresi dari rasa keimanan dan kebangkitan keberagamaan bagi para penganutnya.
Di bulan ini setiap Muslim disunahkan untuk memperbanyak shalawat serta
salam untuk Rasulullah SAW. Karena di bulan yang mulia ini telah tampak
kebaikan yang merata kepada seluruh alam, telah tampak pula
kebahagia'an orang-orang yang paling bahagia dengan terbitnya bulan
penerang bumi, yaitu lahirnya Nabi Muhammad SAW di dunia ini.
Sejarah Umum Maulid Nabi SAW.
Peringatan maulid nabi pertama kalinya dilaksanakan atas prakarsa dari Sultan Salahuddin Yusuf al-Ayyubi (memerintah tahun 1174-1193 Masehi atau 570-590 Hijriah) dari Dinasti Bani Ayyub, yang dalam literatur Sejarah Eropa dikenal dengan nama “Saladin”. Meskipun Salahuddin bukan orang Arab Asli melainkan berasal dari suku Kurdi, pusat kesultanannya berada di Qahirah (Kairo), Mesir, dan daerah kekuasaannya membentang dari Mesir sampai Suriah dan Semenanjung Arabia.,
Pada masa itu dunia Islam sedang mendapat serangan-serangan terus menerus dari berbagai bangsa Eropa (Prancis, Jerman, Inggris). Inilah yang dikenal dengan Perang Salib atau The Crusade. Pada tahun 1099 laskar Eropa merebut Yerusalem dan mengubah Masjid Al-Aqsa menjadi gereja!!! Umat Islam saat itu kehilangan semangat perjuangan (red-jihad) dan persaudaraan (red-ukhuwah), sebab secara politis terpecah-belah dalam banyak kerajaan dan kesultanan, meskipun khalifah tetap satu, yaitu Bani Abbas di Bagdad, sebagai lambang persatuan spiritual.
Menurut Salahuddin, semangat juang para umat Islam harus dihidupkan kembali dengan cara mempertebal kecintaan umat kepada Nabi mereka. Dia mengimbau umat Islam di seluruh dunia agar hari lahir Nabi Muhammad saw., 12 Rabiul Awal, yang setiap tahun berlalu begitu saja tanpa diperingati, kini dirayakan secara massal (bersama). Sebenarnya hal itu bukan gagasan murni dari Salahuddin, melainkan usul dari kaka iparnya, Muzaffaruddin Gekburi, yang menjadi atabeg (semacam bupati) di Irbil, Suriah Utara. Untuk mengimbangi maraknya peringatan Natal oleh umat Nasrani, Muzaffaruddin di istananya sering menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi, cuma perayaannya bersifat lokal dan tidak setiap tahun. Adapun Salahuddin ingin agar perayaan maulid nabi menjadi tradisi bagi umat Islam di seluruh dunia dengan tujuan meningkatkan semangat juang, bukan sekadar perayaan ulang tahun biasa.,
_________
BalasHapusviagra
viagra asli
jual viagra
toko viagra
viagra usa
viagra original
obat viagra
viagra pfizer
obat kuat viagra
obat kuat viagra asli
obat viagra asli
agen viagra
agen viagra asli
apotik viagra
apotik viagra asli
toko viagra asli
jual viagra asli
jual pil biru
toko pil biru
jual obat kuat
toko obat kuat
viagra asli pfizer
viagra asli usa
viagra asli original
obat viagra jakarta
viagra cod jakarta
viagra jakarta
viagra asli jakarta
obat kuat jakarta
obat kuat asli jakarta
pil biru jakarta
pil biru asli jakarta
jual viagra jakarta
toko viagra jakarta
agen viagra jakarta
apotik viagra jakarta
toko obat kuat jakarta
toko obat kuat di jakarta
harga viagra
harga viagra asli
beli viagra
pil biru asli
penjual viagra
viagra original usa
titan gel asli
titan gel
jual titan gel
toko titan gel
jual cialis
toko cialis
cialis asli
cialis jakarta
cialis asli jakarta
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar..