5 Tips Jitu Belajar Bahasa Arab Bagi Pemula, Anti Gagal!


Segala puji bagi Allah Rabb alam semesta yang menurunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk umat manusia dalam mengarungi kehidupan ini dan menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa Al-Qur’an.

Shalawat dan salam semoga tetap tercurah untuk penghulu para nabi, Muhammad bin ‘Abdillah shallallahu alaihi wasallam beserta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik.

Tentu saja ada sejuta hikmah yang Allah selipkan dalam setiap apa yang telah digariskan-Nya, termasuk hikmah bahasa Arab yang Allah pilih sebagai bahasa Al-Qur’an yang agung. Dan kaum muslimin pun tersadar bahwa bahasa Arab ini begitu penting untuk dipelajari. Hanya saja tidak sedikit yang bingung bagaimana cara belajar bahasa Arab yang efektif? Apa yang harus dipelajari terelebih dahulu?

Berikut kami ringkaskan tips-tips yang kami anggap perlu diterapkan agar pelajar pemula bisa menggapai kemudahan dalam mempelajari bahasa yang agung ini.

5 Tips Jitu Belajar Bahasa Arab Bagi Pemula

Pertama: Niat yang Tulus

Sungguh, niat yang tulus ibarat penerang. Semakin seseorang tulus dalam berniat semakin terterangi hati dan langkahnya dan Allah semakin mudahkan perlahan-lahan setiap lajunya. Niat tulus dalam mempelajari bahasa Arab adalah untuk memudahkan seorang muslim mempelajari agama Allah karena nash-nash syariat termaktub dalam bahasa Arab dan pula mempelajari bahasa Arab adalah bagian dari agama.

Baca juga: Sejarah & Perkembangan Kaligrafi Arab

Kedua: Mempelajari Ilmu Nahwu dan sharaf

Ilmu Nahwu dan Sharaf termasuk di antara wasilah terbesar yang akan menjembatani anda dalam memahami teks-teks Arabic baik Al-Qur’an, hadits maupun karya-karya para ulama. Tentu saja ini menjadi keharusan bagi pemula untuk memahami dua ilmu ini sebab teks-teks atau nash-nash tidak akan dipahami dengan baik tanpa ilmu ini.

Jika ada yang bertanya, kemampuan manakah yang harus dipelajari terlebih dahulu, apakah kemampuan berbicara atau cukup mempelajari nahwu dan sharaf? Atau pertanyaan senada, manakah yang lebih penting, cukup memahami teks Arabic ataukah kemampuan berbicara bahasa Arab?

Kemampuan berbicara dalam bahasa Arab adalah hal yang baik. Begitu pula dengan kemapuan memahami teks. Jika bisa dan mampu menggapai dua keterampilan ini tentu lebih bagus lagi.

Kemampuan berbicara tentu harus dipelajari bagi mereka yang ingin terjun dalam dunia pendidikan atau menjadi tenaga pendidik, pekerja di Timur Tengah, dan lainnya sebab ini adalah keterampilan yang dituntut bagi mereka.
Sementara bagi anda yang tidak berminat dalam pekerjaan tersebut maka lebih utama hanya fokus mempelajari ilmu Nahwu dan Sharaf sebab siapapun yang ingin mempelajari kandungan Al-Qur’an dan as-Sunnah mesti mempelajari ilmu tersebut dan tidak tertuntut untuk menjadi pandai dan mahir berbicara dalam bahasa Arab.

Ketiga: Mengikuti Kelas Online

Pada dasarnya, mengikuti pembelajaran bahasa Arab di tempat-tempat belajar baik pondok atau lembaga belajar lebih utama dibanding kelas online sebab pembelajaran kelas offline tentunya lebih terstruktur, bisa bertatap muka dengan pengajar sekaligus suasana belajar yang berbeda tentunya dengan kelas online.

Hanya saja, tak bisa terelakkan bahwa setiap individu muslim memiliki kesibukan masing-masing: mengurus rumah tangga, anak-anak, bekerja mencari nafkah untk keluarga dan kesibukan lainnya sehingga mereka tidak bisa mengikuti kels offline –dan kelas offline pun tida tersebar di setiap daerah-. Ada yang bisa meninggalkan kesibukannya, dan ada yang tidak. Ini sangat lumrah.

Karena itu,  kelas online adalah salah satu alternatif efektif dalam mewadahi kaum muslimin untuk mempelajari bahasa Arab. Manfaatnya jelas, mereka bisa mendapat tambahan ilmu dan pemahaman terhadap bahasa Arab tanpa meninggalkan aktifitas harian yang dianggap penting.

Keempat: Akrab dengan Al-Qur’an

Kami mendapati bahwa tilawah Al-Qur’an harian akan sangat membantu pelajar pemula dalam mempelajari bahasa Arab. Sebab tilawah ini akan membantu hati dan pikiran akrab dengan kosa kata Arabic sehingga –sadar atau tidak- seseorang akan mudah memahami bahkan menghafal kosa kata yang diberikan oleh mentor/tutor.

Mushaf terjemahan baik terjemahan per kata atau tidak juga kami dapati ikut memberi andil bagi pelajar pemula untuk memahami bahasa Arab. Ini realita dan begitulah para peserta kelas online kami mengakuinya. Mereka yang mudah mempelajari bahasa Arab didapati bahwa mereka konsisten dan tetap meluangkan waktunya untuk membaca Al-Qur’an per hari.

Apakah anda bisa mengusahakan tilawah satu juz per hari? Cobalah dan anda akan mendapati diri sendiri akrab dengan kosa kata Al-Qur’an.

Kelima: Berdo’a

Belajar bahasa Arab seperti masuk dalam arena peperangan yang hasilnya jelas: menang atau terhempas dari medan laga. Terlebih syaitan tentunya tidak akan diam sekaligus ridha melihat kaum muslimin berduyun-duyun mempelajari bahasa Arab ini sebab tujuan mempelajari bahasa ini adalah motif agama dan merupakan bagian atau fase dalam menuntut ilmu syar’i.

Bisa jadi, seorang muslim begitu semangat dan berapi-api di awalnya namun akhirnya terhempas dan gugur di tengah jalan karena syaitan berhasil membisikinya agar berhenti saja dari pembelajaran yang sedang ditempuh. Dan ini realita yang banyak terjadi.

Karena itu, benarlah kata Nabi shallallahu alaihi wasallam bahwa do’a adalah senjata orang beriman. Begitu bahaya sekali jika seorang prajurit tidak menggunakan atau bahkan tidak membawa senjatanya ketika di medan laga, di hadapan pembesar-pembesar musuhnya.

Ada banyak sekali ragam do’a yang mesti menjadi bagian dalam rentetan-rentetan doa yang terpanjatkan dalam hal ini. Jangan ragu dalam mendoakan diri sendiri agar istiqamah dan konsisten dalam mempelajari bahasa Arab, dimudahkan menerima penjelasan mentor/tutor, mudah menghafal dan mengerjakan latihan-latihan yang diberikan, dimudahkan mengatur waktu di balik kesibukan-kesibukan yang dilakoni, atau berdoa kepada Allah agar guru diberkahi yang menjadikan ilmu yang didapat juga mendapat keberkahan.
___
Penyusun: Yani Fahriansyah S.Pd
(Founder dan Pengasuh kelas online bahasa Arab program AMIRA, Mahasiswa LIPIA Jakarta, dan kontributor web muslim.or.id)

Post a Comment

Silahkan tinggalkan komentar..

أحدث أقدم